Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Hasil KTT Khusus Pemimpin MSG 2014 di Port Moresby, PNG

Written By Unknown on Sabtu, 28 Juni 2014 | 00.33


Keputusan Pemimpin MSG tentang Lamaran WPNCL dan Isu-Isu Melanesia Lainnya

Hasil KTT Khusus Pemimpin MSG
Tempat Parlemen Nasional,Port Moresby, Papua Nugini


Keputusan Pemimpin MSG

  1. Para Pemimpin Khusus Summit diselenggarakan di Port Moresby, Papua Nugini (PNG) pada 26 Juni 2014. Peresmian KTT diadakan pada tanggal 25 Juni 2014 pada Function Room Negara di Parlemen Nasional dan termasuk tarian tradisional sebagai upacara penyambutan dari oleh Grup Tarian Oro dan dari Provinsi Southern Highlands, PNG. Pemimpin kemudian mengadakan Retreat di Airways Hotel pada pagi hari 26 Juni 2014 diikuti Pleno di Ruang Konferensi B2 Parlemen Nasional pada sore hari 26 Juni 2014. Upacara penutupan diadakan di Airways Hotel yang malam yang sama.
  2. KTT dipimpin oleh Juru Bicara Front Pembebasan de Nationale Kanak Socialiste (FLNKS), Mr Victor Tutugoro. Pemimpin MSG yang hadir termasuk Perdana Menteri Papua Nugini, Hon. Peter O'Neill, Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Hon. Gordon Darcy Lilo, Perdana Menteri Vanuatu, Hon. Joe Natuman. Summit mencatat permintaan maaf dari Perdana Menteri Fiji, Laksamana Josaia Voreqe Bainimarama karena tidak bisa hadir.
  3. Pada Retreat, para pemimpin mempertimbangkan dan mengambil keputusan menyangkut isu-isu kunci disampaikan oleh Rapat MSG Menteri Luar Negeri (FMM) dan isu-isu lain dalam Agenda mereka. Keputusan-keputusan kunci dari Pemimpin dirangkum di bawah ini.

I. LAPORAN PERTEMUAN PARA MENTERI LUAR NEGERI (FMM)

4. Pemimpin terimakasih atas keberhasilan Ketua FMM Mme Caroline Machoro-Reignier yang memberikan laporan FMM yang digelar di Airways Hotel pada 25-26 Juni 2014. Pemimpin telah mempertimbangkan dan mengadopsi keputusan kunci berikut seperti sebagaimana telah direkomendasikan oleh FMM.

a) Isu Politik

5. Pemimpin mempertimbangkan isu-isu politik dalam Laporan FMM dan mengadopsi keputusan penting berikut ini.

Permohonan Keanggotaan

6. Pemimpin mencatat bahwa menyusul roadmap dalam kaitannya dengan lamaran oleh West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) untuk keanggotaan pada Juni 2013 pada KTT Pemimpin MSG ke-19, sebuah misi Kementerian dipimpin oleh Ratu Inoke Kubuabola, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Fiji telah mengunjunji Indonesia dari 11-15 Januari 2014 untuk mendapatkan informasi dan melakukan asesmen menyangkut lamaran yang diajukan WPNCL.
7. Para pemimpin berterimakasih kepada Ministerial Mission atas laporan yang telah disampiakan dan lebih lanjut mencatat bahwa Vanuatu tidak terlibat dalam misi dimaksud karnea Vanuatu berpandangan bahwa program Misi ini tidak memberikan kesempatan memperoleh informasi yang kredibel dan penuh sesuai dengan mandate MSG.

Keputusan


8 Pemimpin:
(i) Mencatat dan menerima isi dari Laporan Ministerial Mission;
(ii) Setuju untuk mengundang semua kelompok untuk untuk membentuk sebuah wadah inklusiv dan paying yang menyatukan kelompok dengan berkonsultasi dengan Indonesia agar bekerja untuk menyampaikan lamaran yang baru;
(iii) Menyambut dan mencatat kemajuan yang terjadi dalam otonomi yang lebih luas di Papua dan pengumuman baru-baru ini dari Presiden untuk menarik militer dari West Papua;
(iv) Mensahkan bahwa MSG dan Indonesia mengambil pendekatan yang lebih proaktiv dalam isu West Papua dan Papua dengan mengambil inisiativ untuk melakukan kesadaran yang lebih luas terkait sistusi di provinsi Papua dan Papua Barat dalam kaitannya dengan pengaturan Otonomi Khusus dan bagaimana kebijakan ini telah memberikan kontribusi positive kepada Pemerintahan oleh penduduk lokal;
(v) Mensahkan bahwa MSG meneruskan dialogu dengan Indonesia dan isu Papua Barat dan Papua dan mendorong dan mendukung pemebntukan kerjasama bilateral dengan Indonesia dengan focus khusus kepada pembangunan ekonomi dan pemberdayaan orang di provinsi Papua dan Papua Barat;
(vi) Mensahkan bahwa Anggota MSG dan Indonesia mempertimbangkan penyelenggaraan Pertemuan Reguler antar Menteri dan Para Pejbata untuk membahsa (iv) dan (v);
(vii) Mensahkan bahwa MSG dalam konsultasi dengan Inodnesia bekerja bersama dalam membahas kebutuhan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat;
(viii) Mensahkan bahwa MSG mendorong penguatan dan partisipasi orang Melanesia di Indonesia dalam kegiatan-kegaitan dan program MSG; dan
(ix) Mensahkan bahwa MSG terus mendukung dan mendoroong tingkat keterlibatan orang Melanesia dalam posisi executive, menejemen dan control dalam dunia usaha sepeti Bank Papua dan pada tingkat politik.


b) Isu Ekonomi

10. Pemimpin mensahkan hasil dari pertemuan teknis industri penerbangan antar negara anggota MSG untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan isu-isu sektoral penerbangan yang akan disajikan pada satu dari MSG Transport Ministers Meeting yang akan diselenggarakan pada waktu yang tepat.

d) Seni dan Budaya


11. Pemimpin mempertimbangkan Laporan FMM on Seni dan Budaya isu dan mengadopsi keputusan kunci berikut ini.
12. Pemimpin mencatat bahwa Kepulauan Solomon akan menjadi tuan rumah Melanesia Festival Seni dan Budaya pada tahun 2018.
13. Pemimpin mengendors resolusi revisi Simposium Kebudayaan yang  diselenggarakan selama Festival Seni dan Buaya keempat tahun 2010 di Kaledonia Baru.
14. Pemimpin setuju agar para anggota mempertimbangkan bekerja bersama menuju bahasa Resmi masyarakat Melanesia.
15. Pemimpin mendesak anggota untuk menyelesaikan ratifikasi Perjanjian tentang Pengetahuan Tradisional & Ekspresi Budaya sebelum akhir 2014.
d) Isu-Isu Regional dan Organisasi
MSG sebagai Calon untuk Posisi sebagai Sekretaris Jenderal (SG) Pasicif Islands Form (PIF)
16. Pemimpin mencatat bahwa posisi Sekretaris Jenderal Forum Sekretariat Kepulauan Pasifik (PIFs) akan menadi lowong pada bulan September 2014 dan sepakat bahwa Perdana Menteri PNG dan Perdana Menteri Kepulauan Solomon membahas masalah ini secara bilateral terkait pengajuan satu kandidat dari antara calon yang mereka miliki masing-masing.


Direktur Jenderal Sekretariat MSG
17. Pemimpin mendukung pengangkatan kembali Direktur Jenderal (Dirjen) untuk masa jabatan berikutnya atas tugas ini akan dievaluasi dalam waktu dua belas bulan ke depan. Pemimpin selanjutnya mengarahkan Sekretariat untuk menyelesaikan review proses pengangkatan dan pengangkatan kembali untuk DG agar kemudian dipertimbangkan oleh Pemimpin di KTT berikutnya.

II. UPDATE PEMILIHAN UMUM IN NEW CALEDONIA DAN KEPULAUAN SOLOMON

a) Kaledonia Baru


18. Para pemimpin menerima update dari FLNKS dari menyangkut Pemilukada baru-baru ini yang diselenggarakan 11 Mei 2014 di Kaledonia Baru dan mencatat bahwa proses ini mendandai era baru bagi masyrarakat FLNKS dalam hal menyelesaikan tahap akhir dari Noumea Accord dan persiapan untuk referendum penentuan nasib sendiri. Dan meskipun FLNKS belum mencapai angka yang diperlukan dalam Kongres Kaledonia Baru untuk mengamankan mayoritas 3/5 suara untuk mengambankan kemenangan dalam referendum diharapkan antara tahun 2014 dan 2018, Pilkadan ini telah membantu mengubah lanskap politik dan memperoleh dukungan dalam pentahapan terakhir transfer kekuasaan dari Perancis.
19. Pemimpin mencatat bahwa solidaritas FLNKS selama Pilkada tidak pernah sekuat seperti yang telah mereka ditunjukkan dengan kemampuan mereka mengumpulkan 7 anggota terpilih di Provinsi Selatan di bawah bendera FLNKS yang menghasilkan kinerja yang tinggi dengan calon yang telah sukses yang tidak begitu terlihat sejak Pilkada Provinsi 1999. Bagi FLNKS, kinerja ini merupakan suatu pertanda baik untuk negosiasi yang menantang dalam tahapan akhir dari Noumea Accord dan menjelang referendum penentuan nasib sendiri.

Keputusan

20. Pemimpin menyampaikan apresiasi untuk laporan Ketua MSG dan Juru Bicara mengyangkut hasil Pilkada bulan lalu dan menegaskan kembali komitmen mereka kepada FLNKS berdasarkan Deklarasi Noumea yang telah ditandatangani pada bulan Juni 2013.

b) Kepulauan Solomon


. 21 Pemimpin menganggap presentasi Perdana Menteri Kepulauan Solomon tentang persiapan mereka untuk Pemilu 2014 yang meliputi:
i. Tahap 2 dari sistem pendaftaran biometrik (BVR);
ii. Finalisasi pendaftaran pemilih antara 7-30 September 2014;
iii. Pemilihan akan diselenggarakan pada kuartal terakhir 2014.
22. Pemimpin mencatat bahwa sistem BVR telah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pendaftaran pemilih di Kepulauan Solomon.

Keputusan

23. Pemimpin menyampaikan penghargaan kepada Perdana Menteri untuk update pada persiapan mereka untuk pemilihan nasional 2014.

III. BANTUAN EKONOMI UNTUK NEGARA-NEGARA MSG

24. Pemimpin sedalam-dalamnya mengakui tawaran bantuan ekonomi, keuangan dan teknis oleh Perdana Menteri PNG kepada seluruh anggota MSG termasuk peluang untuk mobilitas tenaga kerja, investasi dan pendidikan.

IV. UCAPAN TERIMA KASIH

25. Ketua berterima kasih semua pemimpin atas dukungan dan kontribusi selama KTT Khusus Pemimpin. Pemimpin juga berterima-kasih kepada Ketua Kepemimpinan selama KTT Khusus dan juga menyampaikan apresiasinya yang mendalam kepada Pemerintah dan rakyat Papua Nugini untuk menjadi tuan rumah yang sukses bagi KTT pada 2014 dan pertemuan-pertemuan terkait lainnya. Mereka juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan mereka untuk keramahtamahan yang hangat disampaikan kepada semua pemimpin dan delegasi.

V) TANGGAL DAN TEMPAT YANG BERIKUTNYA UNTUK PERTEMUAN SUMMIT

26. Pemimpin sepakat untuk bertemu di Kepulauan Solomon pada tahun 2015 pada tanggal dan venue yang akan ditentukan di kemudian hari.
-------------------------------------------------- ---------
Mr Victor Tutugoro
Ketua MSG dan
Juru Bicara
Front de Libération Nationale Kanak Socialiste (FLNKS)
-------------------------------------------------- --------
Peter O'Neill CMG MP
Perdana Menteri
Negara Independen Papua Nugini
-------------------------------------------------- ----
Joe Natuman MP
Perdana Menteri
Republik Vanuatu
-------------------------------------------------- ----
Gordon Darcy Lilo MP
Perdana Menteri

Kepulauan Solomon

00.33 | 0 komentar

Teks Proklamasi Kemerdekaan West PAPUA

Written By Unknown on Jumat, 27 Juni 2014 | 22.14

Setelah mendeklarasikan kemerdekaan West PAPUA, pada tanggal 1 Desember 1961, di Hollandia (Jayapura), bangsa Papua dibawah kepemimpinan Bigadier Generaal. Seth J. Rumkorem, membacakan proklamasi Kemerdekaan West Papua, pada tanggal 1 Juli 1971, bertempat di Victoria, Distrik Waris, Hollandia (Perbatasan West Papua - PNG ), yang saat ini dijadikan sebagai markas Pusat Pertahanan Tentara Revolusi West Papua (TRWP).

Meskipun dibawa tekanan, teror dan intimidasi militer Indonesia saat itu, yang terus-menerus mengejar dan membunuh para pejuang kemerdekaan West Papua, namun Bigadier Generaal. Seth J. Rumkorem, bersama pasukannya berhasil membacakan teks proklamasi kemerdekaan West Papua, meski dalam keadaan dan situasi yang tidak memungkinkan.

Berikut Teks PROKLAMASI yang dibacakan pada tanggal 1 Juli 1971








22.14 | 0 komentar

Indonesia Akan Bubar itu Pasti !!!

Written By Unknown on Sabtu, 31 Mei 2014 | 21.21

Tahun 2015 Indonesia “PECAH”

Realitas dan fakta sejarah pertama yang menyulut apa yang dikatakan Suntani ini ialah bahwa SEMUA negara yang disebutkan di sini, bahkan ada juga yang belum disebutkan di sini ialah negara-negara yang sudah pernah ada di muka Bumi. Jadi, nama-nama negara dan Bendera Negara mereka yang disebutkan ialah sebuah fakta sejarah. Negara-negara ini pernah ada, tetapi dalam euphoria pengusiran penjajah Belanda, maka Sukarno memainkan politik licik dengan mengajak para pemimpin negara-negara ini untuk bergabung ke dalam NKRI.

Hasilnya apa? Pelanggaran HAM, penyangkalan bahwa pernah ada perjanjian, dan deklrasi NKRI oleh Soekarno.

Realitas kedua, bahwa setelah dibujuk masuk ke dalam NKRI, Soekarno malah melupakan janji liciknya dan menyatakan semua pihak harus bergabung ke dalam NKRI dan siapapun yang memberontak akan dibasmi sampai habis.

Untuk sekali belum ada survey atau jajak pendapat dilakukan oleh lembaga netral menanyakan identitas dari semua negara yang disebutkan di sini, dan alasan mengapa mereka bergabung ke dalam NKRI. Pasti kebanyakan akan menyatakan mereka bergabung sementara mengusir penjajah dan setelah itu Soekarno menjanjikan kemerdekaan kembali setelah penjajah keluar.

Paling tidak bahasa itu, trick itu yang dilakukan Soekarno terhadap salah satu tokoh Papua bernama JM Bonay, Gubernur Irian Barat pertama yang diangkat oleh Soekarno. Selang beberapa bulan/ tahun saja ia melarikan diri ke Belanda setelah datang ke Jakarta menagih janji Soekarno untuk memberikan kedaulatan kepada bangsa Papua. Waktu itu dia datang bertanya,

“Bapak kemarin ada janji berikan kemerdekaan, berikan kapal laut kepada masing-masing tokoh: saya, Kaisiepo dan …. Saya datang tanya kapan Bapak akan kasih? Soalnya Belanda sudah keluar dari Irian.”

Apa jawab Soekarno?

NKRI harga mati!, bukan harga hidup.

Apa yang dilakukan sang Gubernur?

Ia menyatakan mendukung Organisasi Papua Merdeka dan menjadi “leading figure” dalam kampanye Papua Merdeka di negeri Belanda sampai dia mati di sana dan dikuburkan di sana.

Itu potret politik NKRI ala Soekarno, dan itu hasil yang diperoleh masing-masing tokoh yang waktu itu melakukan “deal” dengan Soekarno.

Jadi, yang ketiga, setiap pemimpin dari sekian puluh negara yang didaftarkan di sini memiliki pengalaman pahit ditipu oleh Soekarno dan NKRI.

Hal keempat, pengalaman hidup bersama NKRI sangat pahit, penuh dengan intimidasi dan teror. Kalau Anda pernah ke luar negeri, katakanlah ke Malaysia atau Singapore saja, Anda akan merasakan “Apa artinya merdeka!” di sana. Di sana tidak ada teror dan intimidasi oleh aparat negara terhadap rakyatnya. Di sana hukum berlaku secara adil dan merata bagi semua pihak. Di sana kita dihargai sebagai manusia, sebagai individu, sebagai umat beragama, sebagai manusia berpendapat dan menyampaikan pendapat, sebagai manusia seutuhnya. Di Indoensia semuanya tidak ada! Mana ada?

Hal kelima, NKRI telah dibangun dengan darah, kebohongan dan maniulasi, jadi ia harus berakhir secara tragis sebagai negara gagal, seperti digambarkan oleh penulis buku ini: Djuyoto Suntani.

Siapa saja, individu atau kelompok yang tergabung dengan NKRi akan mengalami nasib sial, bukan mujur, karena bangsa ini menjadi terkutuk gara-gara banyak perbuatan melawan hukum alam dan hukum Allah. Siapa saja bergabung dengan NKRI akan kena getahnya, tanpa terkecuali. Siapa yang mau melepaskan diri daripadanya akan selamat sentosa.

Sekarang kita perlu pikirkan siapa atau apa yang bakalan memicu peristiwa ini terjadi? Dari pengalaman sejarah kerajaan-kerajaan di pulau Jawa, pemicu utamanya ialah cekcok dan perpecahan di dalam tubuh NKRI sendiri yang akan menyebabkan kerajaan Jawa modern bernama NKRI akan runtuh. Pemicu kedua ialah lima hal sebagaimana disebutkan di atas. Pemicu ketiga ialah alasan-alasan hukum alam sebagaimana disebutkan Suntani. Menyangkut pertanyaan siapa? maka kita perlu ketahui bahwa para pemimpin yang akan menghancurkan NKRI ialah para Sukarno-is yang nasionalisme-nya fundamentalis dan membabi-buta, yang akan memicu kehancuran ini terjadi secara mendadak dan besar-besaran. Siapakah pemimpin Sukarno-is di Indonesia saat ini?

21.21 | 0 komentar

Tentara Revolusi WEST PAPUA (TRWP) Berhasil Menumbangkan Tiga Anggota TNI

Written By Unknown on Senin, 19 Mei 2014 | 21.43

Jayapura (16/05/2014) – Tentara Revolusi WEST PAPUA (TRWP) yang bermarkas di perbatasan West Papua – PNG beberapa hari lalu, tepatnya pada tanggal 16 Mei 2014, pukul 02 : 00 WP, telah berhasil menumbangkan tiga orang anggota militer Indonesia (TNI), dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopasus).
Dari informasi yang berhasil dihimpun PMNews menyebutkan bahwa pada hari Jum’at (16/05) tiga orang anggota TNI telah berhasil ditumbangkan dari jarak yang sangat dekat oleh Tentara Revolusi WEST PAPUA (TRWP). Kejadian bermula ketika Tentara Revolusi WEST PAPUA (TRWP) yang sedang melintas, mendapati tiga orang anggota TNI ini sedang berkendara di jalan raya, tepatnya di daerah Jembatan Kali Tami, jalan raya menuju Wutung. Melihat tiga orang TNI yang sedang berkendara tesebut, Tentara Revolusi WEST PAPUA (TRWP) bergegas mendekati tiga orang TNI tersebut dan tanpa basa-basi Tentara Revolusi WEST PAPUA (TRWP) menumbangkan tiga anggota TNI yang melintas dari jarak dekat.
Mendengar informasi ini, PMNesw mencoba untuk mencari kepastian dan kebenaran informasi dengan menghubungi pihak yang dapat dipercaya, dan ketika ditanyakan terkait kebenaran informasi ditumbangkannya tiga orang anggota TNI tersebut, informen yang dihubungi via seluler secara tegas membenarkan informasi tersebut. “Sangat benar bahwa pada hari Jum’at, sekitar jam 02:00 siang, pasukan kami telah berhasil melumpuhkan tiga orang anggota TNI di sekitar Jembatan Tami, Jalan menuju Wutung, tiga orang anggota TNI berhasil kami lumpuhkan dari jarak yang sangat dekat, tetapi kami tidak tahu kenapa kejadian yang sudah terjadi beberapa hari lalu ini,m tidak juga dipubikasikan oleh media, tapi kami mau tegaskan bahwa informasi terkait tiga anggota TNI yang tumbang pada tanggal 16 mei di daerah Kali Tami, itu adalah benar”. tegas informen yang juga terlibat dalam melumpuhkan tiga anggota TNI ini. [WP]

21.43 | 0 komentar

Ko Dengan Sa Harus SADAR Bahwa Bangsa PAPUA Sedang Dimusnahkan

Written By Unknown on Rabu, 30 April 2014 | 16.49


Papua merupakan sebuah wilayah yang sangat luas, jika diukur dengan pulau Jawa, luas wilayah Papua mencapai tiga kali lipat dari pulau Jawa. Tidak hanya luas, namun Papua juga terkenal sebagai Pulau yang kaya akan berbagai macam kekayaan alam, yang banyak negara yang berlomba - lomba untuk menanamkan modalnya di tanah Papua. 

Namun sangat yang sangat disayangkan adalah, luasnya wilayah Papua dan melimpahnya kandungan kekayaan alam Papua ini, tak sejalan dengan perkembangan Jumlah Penduduk Asli Papua. Dimana tercatat dalam data pemilihan legis latif tahun 2014, jumlah penduduk Asli Papua hanya mencapai kurang lebih 1,7 Juta jiwa dari 250 suku penduduk asli Papua. Melihat jumlah ini, tentu sangat memprihatinkan, dimana dengan luas wilayah begitu besar dan dengan jumlah suku yang yang banyak serta kekayaan alam yang melimpah, bagai mana mungkin jumlah Orang Asli Papua hanya mencapai 1,7 Juta jiwa di Tahun 2014 ?

Dengan melihat kondisi ini, tentu sangatlah mengherankan, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk asli Papua New Guinea (PNG), yang mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan sejak tahun 1975 hingga tahun 2010 saja, jumlah penduduk asli PNG mencapai 10 juta jiwa lebih. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi Papua, dimana pada tahun 1969 jumlah penduduk asli Papua mencapai 800 ribu jiwa lebih, sedangkan jumlah penduduk PNG 6 tahun setelah pendataan di Papua, tepatnya pada tahun 1975, jumlah penduduk PNG hanya mencapai 500 ribu jiwa lebih, namun setelah 35 tahun kemudian jumlah penduduk PNG mencapai 10 juta jiwa, hal ini sangat berbeda dengan Papua yang dimana setelah 45 tahun, jumlah Penduduk asli Papua hanya mencapai 1,7 juta jiwa.

Dengan melihat jumlah ini, dan fakta-fakta yang terjadi di Papua selama ini, maka sangatlah benar dikatakan bahwa sedang terjadi GENOSIDA secara besar-besaran dan tersistematis yang dilakukan oleh Indonesia kepada Orang Asli Papua. Maka bukan tidak mungkin jika 15 tahun ke depan , Orang Asli Papua akan musnah dari bumi PAPUA, untuk itu saya ingin menyeruhkan kepada Orang Asli Papua untuk segerah SADAR akan situasi ini, sebab jika kita diam, peradapan Bangsa PAPUA hanya akan menjadi sebuah cerita dongeng bagi kaum penjajah.

" Ko Dengan Sa Harus SADAR Bahwa Bangsa PAPUA Sedang Dimusnahkan"
 
" Kalo Ko PAPUA dan Masih Ingin Menjaga Warisan Leluhur dan tulang Belulang Bangsa PAPUA, Maka Mari Kita LAWAN, Sebelum Kita Habis ! " 
16.49 | 1 komentar

Kutuk 51 Tahun Hari Anegsasi Papua, AMP Akan Gelar Aksi Gabungan Di Yogyakarta

Written By Unknown on Selasa, 29 April 2014 | 00.34

Logo AMP dan Peta West Papua (PH)

Yogyakarta - setiap tahun, pada tanggal 1 Mei selalu diperingati selalu diperingati oleh para aktivis dan kaum buruh di berbagai negara di dunia sebagai "Hari Buruh Internasional", peringatan hari buruh ini selalu dilakukan dengan cara menggelar aksi secara besar-besaran, sehingga, setiap memasuki tanggal 1 mei, hampir setiap negara - negara di duni termaksud Indonesia, selalu memperketat pengamanan dengan menambahkan jumlah pasukan guna menjaga keberlangsungan aksi yang digelar oleh kaum buruh. Dengan penambahan jumlah pasukan oleh pemerintah, peringatan hari buruh yang selalu diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Mei, hampir selalu berujung pada bentrokan antara aparan keamanan dan demonstran di berbagai negara.
Namun terlepas dari peringatan hari buruh yang selalu diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Mei itu, ada sebuah sejarah buram lainnya yang juga jatuh pada tanggal 1 Mei 1963, yang dimana, peristiwa ini mengakibatkan Bangsa PAPUA harus terjerumus didalam Penjajahan Negara Republik Indonesia hingga saat ini. Peristiwa ini sering disebut dan diperingati oleh Indonesia sebagai hari kembalinya Irian Barat ke Indonesia, atau yang sering disebut sebagai hari Integrasi, Namun bagi Rakyat PAPUA 1 Mei bukanlah hari Integrasi, melainkan hari ANEGSASI, sebab Rakyat West PAPUA merasa tidak pernah menjadi bagian dari Negara Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya, dan pada umumnya Rakyat West PAPUA pun tidak pernah bersepakat untuk bergabung dengan Indonesia. 
Untuk itu, Rakyat West PAPUA berpendapat bahwa 1 Mei bukanlah hari Integrasi, melainkan hari ANEGSASI, sebab umumnya Rakyat West PAPUA yang memiliki HAK atas Tanah PAPUA, tidak pernah dilibatkan sama sekali dalam pembahasan status West PAPUA, selain itu, Rakyat West PAPUA pun merasa terpaksa harus bergabung dengan Indonesia, karena berada dibawah tekanan senjata militer Indonesia yang telah menggelar operasi militer di PAPUA, sejak dikumandangkannya Tiga Komando Rakyat (TRIKORA) oleh Ir. Soekarno, pada tanggal 19 Desember 1961 hingga saat ini.
Keterlibatan PBB dan Amerika Serikat dalam memberikan kekuasaan administrasi atas West PAPUA kepada Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963, merupakan sejarah buram yang mengakibatkan Rakyat West PAPUA harus terus berjuang melawan Penjajahan yang dilakukan oleh Indonesia, selain itu, keterlibatan PBB yang tidak netral dalam menangani status PAPUA, membuat Rakyat West PAPUA hingga saat ini, masih sangat meragukan kinerja sebuah lembaga Internasional seperti PBB ini. Dimana keputusan PBB dalam memberikan kekuasaan adminstrasi kepada Indonesia atas West PAPUA, lebih cenderung memihak kepada Indonesia atas dasar kepentingan Amerika Serikat sebagai negara Adidaya yang sangat memiliki pengaruh yang besar di PBB.
Dengan melihat rentetan sejarah buram, keterlibatan PBB dan Amerika Serikat, serta Belanda dalam memutuskan status West PAPUA, dan untuk mengutuk 51 tahun hari ANEGSASI Indonesia atas West PAPUA , maka Aliansi Mahasiswa PAPUA [ AMP ]Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta - Jawa Tengah, berencana untuk menggelar aksi gabungan pada : 

Hari / Tanggal : Kamis, 1 Mei 2014

Waktu          : 08 : 00 WIB - Selesai

Bentuk Aksi    : Long Mach

Rute Aksi      : Asrama Mahasiswa PAPUA "KAMASAN I" - OKM Yogya

Titik Kumpul   : Asrama Mahasiswa PAPUA "KAMASAN I"

Thema Aksi     : HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI, SOLUSI DEMOKRATIS BAGI RAKYAT PAPUA"


00.34 | 0 komentar

Blog Archives

Total Tayangan Halaman