Iskandar Bwefar saat ditangkap oleh polisi Belanda (Dok, Iskandar) |
Jayapura, 29/6 (Jubi) – Pemerintah Belanda memerintahkan Bendera Bintang Kejora diturunkan dalam parade Hari Veteran Tahunan yang berlangsung di Den Haag, Belanda. Seorang pemuda Papua ditangkap dalam parade hari veteran ini.
Tanggal 28 Juni kemarin, para Veteran Belanda yang pernah bertugas di Papua pada tahun 60-an melakukan parade untuk memperingati hari Veteran. Beberapa hari sebelum parade ini berlangsung, pemerintah Belanda sudah mengumumkan agar dalam parade para veteran Belanda ini tidak ada yang mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Namun saat parade berlangsung, beberapa pemuda Papua yang tinggal di Belanda muncul di Den Haag sambil membawa bendera Bintang Kejora. Meski para pemuda Papua di Belanda ini terpisah dari rombongan parade, namun polisi militer Belanda langsung mendatangi kelompok pemuda Papua ini dan menangkap satu dari para pemuda ini. Iskandar Bwefar, pemuda Papua berusia 25 tahun yang lahir di Belanda, yang ditangkap ini langsung diperiksa dan beberapa jam kemudian ia dibebaskan.
“Hanya Iskandar yang ditangkap, sedangkan beberapa orang lainnya sempat ditanyai oleh polisi Belanda,” kata seorang warga Papua di Belanda saat dihubungi Jubi.
Warga Papua yang tak ingin disebutkan namanya ini mengatakan Iskandar ditangkap saat rombongannya berjalan dekat Istana Raja Belanda dan kediaman Perdana Menteri Belanda.
Iskandar sendiri mengatakan bahwa ia ditangkap oleh enam orang polisi.
“Saat saya tiba di Den Haag, seorang polisi menghentikan saya dan melarang saya memasuki area parade. Saya tidak menanggapinya karena menurut saya ini di Belanda dan saya punya hak untuk berdiri dan berjalan di mana saja. Saya juga tidak melintas pembatas yang mereka buat. Tapi mereka menangkap saya sekitar 70 meter dari Istana Raja Belanda,” kata Iskandar saat dihubungi Jubi, Minggu (29/6).
Atas penangkapannya ini, Iskandar berencana menuntut balik polisi Belanda karena telah melanggar haknya sebagai warga negara Belanda.
Letnan Kolonel Klaas Bloem yang berusia 77 tahun, salah satu veteran Belanda yang pernah bertugas di Papua mengakui bahwa ia bersama Asosiasi Dutch New Guinea Soldiers atau Vereniging Nederlands Nieuw-Guinea Militairen (VNNGM) memang berencana mengibarkan Bendera Bintang Kejora dalam parade hari veteran 28 Juni kemarin. Namun menurut Klaas, Kedutaan Besar Indonesia di Belanda mendesak pemerintah Belanda untuk melarang pengibaran Bintang Kejora dalam parade itu. Klass sendiri menanggapi larangan ini sebagai sebuah sebuah tindakan konyol karena Organisasi di Belanda telah tunduk pada tekanan dari luar. (Jubi/Victor Mambor)
Sumber : www.tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!