Jayapura, KNPBnews – Pemilihan Presiden diatas
teritori West Papua terlihat sepih dari keikutsertaan rakyat West Papua.
Diprediksi, sekitar 80% suara rakyat West Papua tidak ikut mencoblos
alias memboikot pemilihan yang berlangsung di hampir semua daerah di
tanah Papua.
Menurut pantauan crew media online ini, rakyat West Papua, yakni
orang asli Papua, tidak ikut mencoblos di hampir semua Tempat
Pencoblosan Suara (TPS) diatas tanah Papua. Hanya berkisar 20% yang
terlihat mencoblos.
“Kami memang mendapat laporan dari masyarakat langsung maupun dari
pantauan anggota kami bahwa rata-rata 20% partisipasi orang asli Papua
di setiap TPS dan yang lain kebanyakan orang pendatang, “kata Bozoka
Logo, Juru Bicara KNPB kemarin.
Rakyat West Papua benar-benar mengikuti himbauan dan seruan dari
pemimpin-pemimpin perjuangan. Seruan-seruan melalui selebaran selama ini
untuk boikot Pilpres diterima hingga ke pelosok tanah Papua.
Ketua Parlemen Nasional West Papua, Buchtar Tabuni sebelumnya
memprediksi 80% rakyat West Papua akan memboikot. “Intruksi saya telah
dilaksanakan oleh KNPB dan PRD dan hasilnya sesuai dengan prediksi kita
kemarin”, kata Buchtar Tabuni dari tempat persembunyiannya.
Menurut Bazoka Logo, rakyat Papua telah mengajar demokrasi yang benar
kepada seluruh dunia melalui boikot Pemilu, karena pilihan politik itu
tidak bisa diberikan sembarangan, apalagi kepada penguasa yang sedang
menjajah.
Sementara itu, Pemimpin Papua Merdeka dan juga Koordinator Diplomat
Internasional untuk West Papua, tuan Benny Wenda jauh-jauh sebelumnya
telah menyeruhkan rakyat West Papua untuk memboikot Pemilu diatas tanah
Papua.
Selain Benny Wenda, sebelumnya pemimpin Perjuangan yang kini
mendekam di balik jeruji penjara Abepura seperti Victor Yeimo (Ketua
Umum KNPB), Forkorus Yaboisembut (Ketua Dewan Adat Papua), Fileb Karma
(Tahanan Politik Hati Nurani) juga telah menghimbau rakyat agar
memboikot Pilpres dengan cara damai.
Kepada media kemarin, Ketua Umum KNPB, Victor Yeimo menyampaikan pesan berikut ini:
Terima kasih kepada rakyat West Papua, bahwa hari ini kita buktikan 80% rakyat West Papua tidak berpartisipasi secara sadar dalam Pemilu Presiden Kolonial Republik Indonesia. Kita telah berhasil membuat “pesta demokrasi” kolonial menjadi sunyi dari partisipasi kita. Kita telah membuktkan bahwa kita bukanlah bangsa yang tunduk dan patuh pada penguasa yang terus menindas kita.Sumber : http://knpbnews.com
Bagi yang terpaksa dan dipaksa memilih, atau bagi yang turut suksesi dan memilih, kami memakluminya sebagai bagian dari hak masing-masing pribadi, tetapi juga bagian dari korban hegemoni kolonialisme. Kepada mereka, kami menyampaikan agar tetap menyadari bahwa hak politik kita dalam Indonesia tidak akan pernah berarti bagi keselamatan bangsa Papua sepanjang hak penentuan nasib sendiri belum terpenuhi.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!