Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Kapolda Baru Diminta Tuntaskan Sejumlah Kasus di Papua

Written By Unknown on Jumat, 15 Juli 2011 | 03.53

Kamis, 14 Juli 2011

Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Papua baru, Inspektur Jenderal Polisi Bigman Lumban Tobing diminta membuka ruang bagi warga. Kapolda juga diminta mengungkap pelaku dibalik segudang kasus yang terjadi di Papua.

Demikian disampaikan Ketua Jaringan Advokasi Hukum dan HAM Pegunungan Tengah, Theo Hesegem saat dikonfirmasi di Abepura, Kamis (14/7) malam. Menurutnya, hingga kini sejumlah kasus di Papua terkesan tertutup. Ruang bagi masyarakat untuk mengetahuinya juga demikian.

Selain itu, lanjut Theo, sejumlah pelaku dibalik kekerasan yang selama ini terjadi tak terungkap. Banyak kasus tenggelam dimakan waktu. Kepolisian juga terkesan tidak mampu menuntaskan segudang gejolak itu. “Kalau begini kan, polisi bisa dikatakan tidak berhasil. Mereka juga boleh dibilang tidak mampu,” ujar Theo.

Seharusnya, menurut dia, semua kasus harus diusut hingga tuntas. Lantaran, kepolisian sudah dilatih dan dilengkapi peralatan untuk menyelidiki sebuah kejadian. Tak hanya itu, Kapolda baru ini juga diminta menyelesaikan pekerjaa rumah (PR) yang ditinggalkan Kapolda lama, Irjen. Pol. Bekto Suprapto. Terutama, masalah pelanggran Hak Asasi Manusia (HAM) yang masih menimpa Papua.

Sementara itu, koordinator divisi Demokrasi Aliansi Demokrasi Untuk Papua di Jayapura, Cory Silpa mengatakan, Kapolda baru diharapkan membuat perubahan besar dalam menangani sejumlah masalah yang selama ini masih terjadi di kawasan paling timur Indonesia ini. “Kapolda baru harus selesaikan PR yang belum terungkap. Masalah-masalah yang belum selesai harus diusut,” tandasnya.

Cory menuturkan, proses terhadap masalah harus cepat diselesaikan. Dengan demikian, ada efek jera bagi masyarakat. “Memang harus ada proses tapi cepat. Proses itu jangan terlalu lama,” cetusnya. Cory berharap, kedepan, dengan pimpinan baru polisi ini, aparat kepolisian diharapkan bekerja secara profesional. “Polisi harus mainkan peranannya. Jelas masyarakat ingin ada gambaran nyata tentang sebuah kasus,” imbuhnya.

Dia menambahkan, dengan begitu, ada kenyataan bahwa korps berbaju cokelat ini sedang bekerja. Namun, sebaliknya, jika setumpuk kasus-kasus itu tak terungkap, maka masyarakat akan menilai tak ada tindakan nyata dari polisi dalam mengungkap kasus. (wp)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!