PERTH — Kapal layar Freedom Flotilla yang bermuatan belas aktivis Australia
menuju Papua menyeberangi perbatasan laut Indonesia, Rabu (11/9).
Seorang inisiator penyelenggara pelayaran Freedom Flotilla menjelaskan tujuan
pelayaran itu supaya dunia tahu pelanggaran Ham di Papua.
Amos Wainggai, salah seorang aktivis yang ikut dalam pelayaran Freedom Flotilla
kepada Radio Australia mengungkapkan total yang ikut berlayar berjumlah 19
orang.
Waingai merupakan aktivis Papua merdeka yang kini tinggal di Melbourne,
Victoria, juga ikut dalam pelayaran Freedom Flotilla.
Para kru terdiri dari pengungsi Papua, pembuat film, aktivis dan para sesepuh
suku Abrorigin.
Senin (9/9), rombongan aktivis yang menggunakan kapal layar itu berangkat dari
pulau Horn di Selat Torres. Departemen Luar Negeri Australia sudah memberi
peringatan tidak akan memberikan bantuan hukum jika mereka ditangkap karena
melanggar hukum menerobos perbatasan oleh kepolisian Indonesia.
Kepada program Pasific Beat Radio Australia salah seorang penyelenggara, Lizzy
Brown, menyampaikan bahwa mereka memikirkan semua peristiwa 11 September dan
yang terkait dengan anti terorisme. “Dan saya kira, Australia melatih para
personel keamanan Indonesia seperti detasemen 88 untuk membuat malapetaka dan
teror pada orang-orang Papua Barat,”katanya.
Wakil kepala kepolisian Papua, Papua Paulus Waterpauw mengatakan kedatangan
perahu yang tidak resmi akan dicegat oleh angkatan laut dan mungkin ditahan oleh
pihak imigrasi.
Sumber : www.koranindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!