Kepulauan Solomon (Dok. Jubi) |
Jayapura – Pemerintah Kepulauan Solomon mengumumkan jika Bank Sentral Kepulauan Solomon hari Selasa (03/09) telah menerima pergantian dana perjalanan kontroversial Perdana Mentri Gordon Darcy Lilo ke Indonesia pada bulan Agustus lalu.
Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan dan Treasury Kepulauan Solomon, Sadrakh Fanega sebagaimana surat elektronik yang disampaikan kepada redaksi Jubi (05/06) telah mengutip korespondensi dari Bank Sentral mengenai transaksi pergantian tersebut, bahwa transaksi tersebut telah dilakukan.
Pernyataan korespondensi tersebut berbunyi : Bank Sentral Kepulauan Solomon hari Selasa (03/09) telah mengkonfirmasi menerima total $ 1,225,806.41 (US$ 171,000.00) dari Jakarta untuk penggantian biaya perjalanan delegasi Kepulauan Solomon ke Jakarta dan Jayapura. Dana pergantian tersebut masuk ke rekening pemerintah Kepulauan Solomon bernomor 0260 – 002 dengan jumlah $ 1,225,806.41 dengan kurs dari 0,1395.
Gordon Darcy Lilo, sebelumnya telah dikritik oleh masyarakat Kepulauan Solomon atas perjalanannya ke Indonesia karena mengaku perjalanan delegasi Kepulauan Solomon ke Indonesia dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Namun kemudian diketahui bahwa perjalanan tersebut dibiayai oleh dana pemerintah Kepulauan Solomon yang berasal dari pajak masyarakatnya.
Minggu lalu, Lilo akhirnya mengungkapkan kesepakatan pergantian biaya perjalanan delegasi Kepulauan Solomon ke Indonesia dengan pemerintah Indonesia ini secara terbuka.
Pada awal bulan Agustus 2013, lima orang delegasi Kepulauan Solomon diketahui telah melakukan kunjungan ke Provinsi Papua namun tidak diketahui dengan jelas apa agenda dari kunjungan ini. Sedangkan PM Lilo sendiri telah menemui Presiden Indonesia, Soesilo Bambang Yoedhoyono untuk membicarakan beberapa peluang kerjasama dibidang perekonomian antar kedua negara.
Sebagian masyarakat Papua memandang kedatangan delegasi Kepulauan Solomon ini diluar kesepakatan yang dibuat dalam MSG Summit bulan Juni lalu di Noumea. Kunjungan delegasi Kepulauan Solomon ini dipandang sebagai upaya menghadang keanggotaan West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) dalam kelompok Melanesia Spearhead Group.(Jubi/Victor Mambor)
Sumber ; www.tabloidjubi.com
Sumber ; www.tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!