Jayapura, Jubi – Gereja Katolik Keuskupan Timika secara resmi
merilis kronologis penembakan terhadap tujuh warga sipil oleh oknum TNI
dari kesatuan Kodim 1710 di Koperapoka, Timika, pada 27 Agustus 2015
lalu.
Dalam rilis yang diterima Jubi, Jumat (4/9/2015), yang ditandatangani
Mgr. John Philip Saklil, Pr. disebutkan, sebelum kejadian itu,
orang-orang Kamoro menggelar dua acara untuk mengucap syukur atas
keberhasilan Leonardus Tumuka sebagai seorang putera suku Kamoro pertama
yang meraih gelar doktor.
Pertama, menyelenggarakan malam kesenian adat suku Kamoro
dengan menampilkan acara “tifa duduk” (menabuh tifa dalam posisi
duduk/kadang berdiri sambil menyanyikan lagu adat dan menari, yang
biasanya berlangsung semalam suntuk).
Kedua, penyambutan secara umum/nasional berupa resepsi
dengan mengundang para tokoh dari adat, agama dan pemerintah, PT.
Freeport dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro
(LEMASKO).
Acara pertama diselenggarakan di rumah serba guna milik gereja
Katolik (bekas gedung Gereja Katolik Santo Fransiskus) di jalan
Bhayangkara, Koperapoka Timika, pada tanggal 27 Agustus 2015.
Acara kedua sedianya akan diselenggarakan pada tanggal 28 Agustus 2015 di hotel Serayu Timika.
Dalam acara “tifa duduk” pada tanggal 27 Agustus 2015, terjadilah
kejadian tragis, penembakan yang dilakukan oleh aparat militer terhadap 7
(tujuh) orang warga sipil. Lima orang luka-luka dan dua orang tewas
seketika.
Kronologi Kejadian
Pertama, pihak gereja mengatakan, sudah dari jauh hari, acara
dipersiapkan dalam sejumlah rapat/pertemuan yang diadakan di rumah
keluarga Gerry Okoare. Dan dalam salah satu rapat itu diputuskan bahwa
acara pesta adat akan dilaksanakan di Kompleks Gereja St. Fransiskus
Koperapoka. Pada sore hari, 27 Agustus 2015, massa sudah mulai berkumpul
di sekitar halaman gereja dengan segala persiapan pesta. Menjelang
malam, masyarakat bersama aparat keamanan (polisi) menutup jalan masuk
ke arah gereja di jalan Bhayangkara, karena tempat acara “tifa duduk”
diadakan di halaman samping gereja, dekat Jalan Raya Ahmad Yani.
Kedua, pada 28 Agustus 2015, sekitar pukul 01.20 waktu setempat,
sebuah motor yang berboncengan berusaha menerobos barikade jalan yang
sudah ditutup. Para pemuda OMK (Orang Muda Katolik) yang berjaga menegur
pengendara sepeda motor tersebut. Namun kedua orang itu tidak
menerimanya dengan baik. Mereka turun dari sepeda motor dan terjadilah
pertengkaran mulut. Kedua orang tadi sempat mengancam pemuda OMK dengan
mamakai pisau sangkur sehingga memicu terjadinya kontak fisik
(perkelahian).
Melihat perkelahian yang tidak berimbang (dua orang melawan belasan
pemuda OMK), para tetua adat Kamoro turun tangan untuk melerainya, sebab
dikhwatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kedua
orang tadi dipukul hingga babak belur atau bahkan mati. Kemudian barulah
diketahui bahwa kedua orang tersebut adalah anggota militer dalam
keadaan mabuk. Sesudah situasi agak reda, kedua anggota tentara itu
melarikan diri.
Ketiga, sekitar pukul 02.00 dini hari waktu Papua, datang lagi dua
orang lain dengan menggunakan sepeda motor, tetapi bukanlah dua orang
yang datang sebelumnya. Satunya menenteng senjata api laras panjang.
Mereka turun dari motor dan langsung menuju ke pintu masuk halaman
gereja. Melihat gelagat mereka, sejumlah pemuda OMK mencoba untuk
menghalangi mereka. Namun dengan menodongkan senjata kepada pemuda OMK,
mereka berteriak “siapa yang pukul anggota?” Banyak ibu serta anak-anak
yang ketakutan berusaha menyelamatkan diri dengan memanjat tembok pagar
gereja.
Katanya, kedua orang itu sempat masuk sampai ke dalam halaman gereja
dengan posisi laras senjata yang diarahkan kepada massa. Namun sejumlah
ibu yang masih ada di halaman gereja mengadakan perlawanan dan berusaha
menghalau kedua orang itu sambil berteriak: “keluar, ini gereja”. Lalu,
dibantu oleh anak-anak muda OMK, para ibu ini terus menghalau kedua
orang tersebut ke luar halaman gereja, bahkan hingga ke pertigaan jalan
Ahmad Yani. Saat itulah terdengar bunyi rentetan tembakan membabi buta.
Dan bersamaan dengan bunyi tembakan tersebut, berjatuhanlah beberapa
orang sipil, terhitung 7 (tujuh) orang korban.
Keempat, sekitar pukul 03.10 WP, para korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat (RSUD Mimika dan RSMM Timika).
Kelima, data terakhir dari para korban hingga hari ini, 01 September
2015: 2(dua) korban telah meninggal dunia, 1 (satu) orang dalam kondisi
kritis dan 4 (empat) lainnya yang luka berat maupun ringan dalam proses
perawatan.
Identitas Para Korban Meninggal
Pertama, Imanuel Herman Mairimau (23) korban meninggal kena tembakan di bagian leher tembus kepala. Ia meninggalkan seorang isteri dan anak. Kedua, Yulianus Okoware (23) Korban meninggal bagian perut tembus belakang.
Pertama, Imanuel Herman Mairimau (23) korban meninggal kena tembakan di bagian leher tembus kepala. Ia meninggalkan seorang isteri dan anak. Kedua, Yulianus Okoware (23) Korban meninggal bagian perut tembus belakang.
Identitas korban luka-luka
Pertama, Thomas Apoka (24) terkena tembakan pada telapak kaki kanan. Sedang menjalani perawatan di RSUD Mimika. Kedua, Martinus Imaputa (17) seorang pelajar terkena tembakan pada dada kiri. Kondisi kritis sedang menjalani perawatan di Ruma Sakit Mitra Masyarakat Timika. Ketiga, Moses Emepu (24) terkena tembakan di paha kanan, menjalani perawatan medis di RUSD Timika. Keempat, Martinus Afukafi (24) terkena tembakan di pingan kiri, sedang menjalani perawatan di RMM Timika. Kelima, Amalia Apoka (wanita 19 tahun) terkena tembakan pada kaki kanan, menjalani berobat jalan.
Pertama, Thomas Apoka (24) terkena tembakan pada telapak kaki kanan. Sedang menjalani perawatan di RSUD Mimika. Kedua, Martinus Imaputa (17) seorang pelajar terkena tembakan pada dada kiri. Kondisi kritis sedang menjalani perawatan di Ruma Sakit Mitra Masyarakat Timika. Ketiga, Moses Emepu (24) terkena tembakan di paha kanan, menjalani perawatan medis di RUSD Timika. Keempat, Martinus Afukafi (24) terkena tembakan di pingan kiri, sedang menjalani perawatan di RMM Timika. Kelima, Amalia Apoka (wanita 19 tahun) terkena tembakan pada kaki kanan, menjalani berobat jalan.
Identitas Pelaku
Pertama, Makher berpangkat Serka anggota TNI kesatuan Kodim 1710. Pelaku sedang ditahan den POM Timika. Kedua, Ashaar berpangkat Sertu, anggota TNI Kodim 1710 sedang ditahan Den POM Timika. (Mawel Benny)
Pertama, Makher berpangkat Serka anggota TNI kesatuan Kodim 1710. Pelaku sedang ditahan den POM Timika. Kedua, Ashaar berpangkat Sertu, anggota TNI Kodim 1710 sedang ditahan Den POM Timika. (Mawel Benny)
Sumber : http://tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!