Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Massa Beratribut Bintang Kejora Demo Tuntut Kemerdekaan Papua

Written By Unknown on Sabtu, 05 September 2015 | 01.54

Demo mahasiswa Papua di Malang. ©2015 merdeka.com/darmadi sasongko
Merdeka.com - Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar demontrasi di Alun-alun Bundaran Tugu, Kota Malang, Jumat (4/9). Massa membentangkan berbagai spanduk tuntutan, serta atribut bergambar Bintang Kejora.

Gambar Bintang Bejora dibentangkan dalam selembar kertas seukuran bendera. Selain itu, juga pada selembar syal yang dikalungkan di leher.

Beberapa tuntutan mereka berbunyi NKRI stop kirim militer Indonesia ke tanah Papua, Amerika Serikat bertanggung jawab atas manipulasi sejarah rakyat Papua Barat, hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokrasi bagi rakyat Papua Barat.

Beberapa juga menampilkan foto-foto kekejaman yang mereka klaim sebagai tindak kejahatan yang dilakukan oleh TNI di Papua. Massa juga berorasi menyuarakan menuntut pembantaian di Papua Barat dihentikan.

"Perilaku Indonesia melalui aparat keamanannya atau gabungan militer Indonesia masih saja melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap rakyat sipil dan tokoh Papua," kata seorang orator.

"Walaupun Jokowi membuka kantornya di Papua, itu bukan berarti menyurutkan niat kami untuk merdeka," kata orator yang lain.

Juru bicara aksi demo, Nhoten Suhuniap mengungkapkan bahwa aparat di lapangan masih melakukan tindakan-tindakan represif. Indonesia harus melakukan penyelesaian dan proses hukum atas tindakan TNI.

"Terakhir telah terjadi penculikan tiga warga Papua akhir bulan lalu. Representasi pemerintah harus bertanggung jawab. Selama selalu saja tidak pernah ada penyelesaian," kata Nhoten.

Nhoten menuntut Indonesia sebagai negara hukum, penyelenggara negara yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum. Pihaknya berharap pemerintah melakukan tindakan hukum.

"Selama ini belum pernah ada penyelesaian akhir. Tidak pernah ada penyelesaiannya, kendati pelanggaran berat terjadi," katanya.

Demo berjalan dengan penjagaan sangat ketat. Arus lalu lintas yang biasanya memutar Alun Alun Bundar, sempat dibelokkan ke kanan dari arah stasiun. Arus terlihat padat, kendati tetap lancar.

Sementara Wakapolres Kota Malang, Kompol Dewa Putu mengungkapkan pihak keamanan mengabil sikap kooperatif. Selama tidak anarkis, pihaknya tidak akan mengambil tindakan tegas.

"Selama tidak anarkis tidak masalah, mereka damai kita juga damai. Kita akan jalankan pengamanan sesuai protap, pasukan siap semua," kata kompol Dewa Putu di sela pengamanan.

[cob]
Sumber : www.merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!