JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan agar dilakukan pengejaran pelaku penembakan di Papua, seperti penembakan pesawat yang terjadi Minggu (9/4/2012) kemarin.
Ditegaskannya,
terus terjadinya penembakan di Papua tidak bisa dibenarkan. Dan ini
bisa membuat psikologi di masyarakat khususnya di pedalaman tidak baik.
Karenanya harus dilakukan pencegahan.
"Jadi mereka (masyarakat) harus tetap punya rasa aman untuk beraktivitas meski ini di pedalaman."
"Jadi
memang berat tugas aparat kepolisian dan unsur jajaran keamanan terkait
lainnya. Tapi ini harus dilaksanakan dan mereka sedang bekerja
sekarang," demikian diutarakan Juru Bicara Kepresidenan Julian Pasha, di
kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4/2012).
Lebih lanjut
Jubir Kepresidenan ini menyatakan SBY tidak hanya meminta aparat
keamanan melakukan pengejaran, tapi jauh dari itu kasus penembakan ini
harus dapat diselesaikan. Para pelaku pun diproses secara hukum.
"Bukan dikejar tapi harus diselesaikan secara tepat. Mereka yang bertanggung jawab harus diproses secara hukum."
Terkait
apakah ada penambahan jumlah pasukan, Julia mengaku belum mendapat
informasi mengenai itu. "Saya belum tahu. Kalau saya tidak salah
mendengar instruksi presiden itu pasukannya harus cukup tidak boleh out
of number," ujarnya.
Lebih lanjut, Julian menyatakan SBY sudah
dilaporkan Menkopolhukam mengenai kondisi di Papua. Kondisi Papua
seperti sekarang ini membutuhkan pengamanan khusus untuk membuat kondisi
menjadi lebih kondusif. Meskipun banyak sekali gangguan keamanan disana
seperti yang bersenjata.
"Untuk melakukan penertiban dan
pengamanan ini dibutuhkan hal khusus. Kalau perlu dilibatkan unsur yang
bisa melakukan tugas secara tepat proper dan tegas. Karena yg dihadapi
kelompok bersenjata maka pengamananya harus khusus," katanya.
Sumber : http://www.tribunnews.com
Sumber : http://www.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!