Siapa Sebenarnya Pelaku Penembakan Di Papua ( Puncak Jaya ) ?
[JAYAPURA] 30-an
kasus penembakan terhadap aparat maupun warga sipil yang terjadi di Mulia
Puncak Jaya, Papua sejak tahun 2004 tak pernah terungkap, begitupun
pelakunya. Ini dikatakan Ketua DPRD Puncak Jaya saat dihubungi SP, Selasa
(10/4) sore.
"Sudah banyak korban jiwa dan material. Penembakan bahkan sudah sejak 2004, namun belum terungkap," ujarnya. Untuk itu Nesco Wonda berharap pihak keamanan segera mengungkap tuntas serangkaian aksi teror dan penembakan di Puncak Jaya.
"Sungguh penembakan terhadap pesawat yang menewaskan wartawan Leron Kogoya, Minggu (8/3) sangat disesalkan,"ujarnya.
Dia pun menilai aparat keamanan TNI/Polri di daerah beribukota Mulia itu, minim koordinasi, terutama dalam penyelesaian serangkaian aksi teror dan penembakan disana.
"Sangat disesalkan melihat aparat TNI/Polri disini terkesan kurang adanya koordinasi dalam mengejar pelaku teror. Kalau TNI kejar, polisi seperti melihat saja, demikian sebaliknya," kata Nesco .
Menurutnya Nesco Wonda, kurang koordinasi antara aparat keamanan di Puncak Jaya itu, relatif membuat persoalan disana akan semakin sulit terselesaikan.
Padahal, pimpinan TNI/Polri selama ini terlihat sangat akur dan selalu berjalan bersama.
Dia menambahkan, kondisi Kabupaten Puncak Jaya, usai penembakan oleh Orang Tak Dikenal pada pesawat Trigana, Minggu (8/3) relatif kondusif.
"Memang belum ada pesawat yang masuk lagi. Tetapi, kondisi sudah normal dan aktivitas kembali seperti biasa," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Puncak Jaya Yohanis Koirewoa kepada SP mengaku, tadi (10/4) siang telah diadakan rapat antara Pemerintah Kabupaten, TNI, Polri. "Disepakati bahwa bandara Mulia akan dibuka kembali, apabila ada jaminan keamanan dari aparat,"ujarnya.[154]
"Sudah banyak korban jiwa dan material. Penembakan bahkan sudah sejak 2004, namun belum terungkap," ujarnya. Untuk itu Nesco Wonda berharap pihak keamanan segera mengungkap tuntas serangkaian aksi teror dan penembakan di Puncak Jaya.
"Sungguh penembakan terhadap pesawat yang menewaskan wartawan Leron Kogoya, Minggu (8/3) sangat disesalkan,"ujarnya.
Dia pun menilai aparat keamanan TNI/Polri di daerah beribukota Mulia itu, minim koordinasi, terutama dalam penyelesaian serangkaian aksi teror dan penembakan disana.
"Sangat disesalkan melihat aparat TNI/Polri disini terkesan kurang adanya koordinasi dalam mengejar pelaku teror. Kalau TNI kejar, polisi seperti melihat saja, demikian sebaliknya," kata Nesco .
Menurutnya Nesco Wonda, kurang koordinasi antara aparat keamanan di Puncak Jaya itu, relatif membuat persoalan disana akan semakin sulit terselesaikan.
Padahal, pimpinan TNI/Polri selama ini terlihat sangat akur dan selalu berjalan bersama.
Dia menambahkan, kondisi Kabupaten Puncak Jaya, usai penembakan oleh Orang Tak Dikenal pada pesawat Trigana, Minggu (8/3) relatif kondusif.
"Memang belum ada pesawat yang masuk lagi. Tetapi, kondisi sudah normal dan aktivitas kembali seperti biasa," ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Puncak Jaya Yohanis Koirewoa kepada SP mengaku, tadi (10/4) siang telah diadakan rapat antara Pemerintah Kabupaten, TNI, Polri. "Disepakati bahwa bandara Mulia akan dibuka kembali, apabila ada jaminan keamanan dari aparat,"ujarnya.[154]
Sumber : http://www.suarapembaruan.com
2 komentar:
Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
keep update!Harga Daihatsu Xenia bekas
terima kasih atas informasinya..
semoga dapat bermanfaat bagi kita semua :) Olla Ramlan
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!