Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua | (Jubi/Levi) |
Jayapura-Pangdam
XVII/Cenderawasih akan terus mencoba meredam isu yang beredar, pada 1
Mei mendatang akan ada penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata.
“Ada isu yang mengatakan, 1 Mei nanti mereka akan melakukan suatu
gerakan dan penyerangan, tapi kita coba redam itu. Masa sih sesama
saudara saling menyerang, tapi kalau mereka ganggu kita pasti akan
merespon dengan keras bersama polisi. Tak akan saya biarkan rakyat atau
prajurit terganggu, itu sudah pasti,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih
Mayjen TNI Christian Zebua kepada wartawan usai melakukan pertermuan
dengan Komisi I DPR RI, Sasana Karya Kantor Gubernur Papua-Jayapura,
Senin (22/4).
Menurut dia, dengan adanya isu penyerangan itu, pihaknya sudah coba
komunikasikan, kalau memang ada beda paham silahkan, namun jangan sampai
harus saling membunuh. “Kalau mereka dengan bersenjata, pasti saya
hantam dan tumpas. Saya tidak akan biarkan rakyat atau prajurit
terganggu,” tambahnya.
Saat ditanya dari kelompok mana yang akan melakukan penyerangan, ujar
Pangdam, media lebih banyak tahu, karena ada ditulis. “Saya sebenarnya
tidak terlalu serius menanggapi itu, biasalah saudara-saudara kita
mungkin tidak merasa puas, tapi intinya kita siap mengantisipasi itu,”
tegasnya.
Menyinggung soal Kasus Sinak, jelas Pangdam, masalah ini sudah
ditangani oleh pihak Kepolisian dan pelakunya sudah kami tangkap, karena
memang negara kita ini adalah negara hukum.
“Siapapun tidak boleh melanggar hukum. Jangankan mereka bersenjata,
panglimapun tidak boleh melanggar hukum, ada konsekuensinya kalau
melanggar hukum dan itu harus tegas. Saya dan Kapolda tegas menangani
itu, tidak akan bermain-main,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, Pangdam menyampaikan, dengan adanya
pertemuan dengan DPR RI, dirinya berharap Komisi I bisa mengetahui apa
yang sebenarnya terjadi di Papua. “Soal Papua, sebenarnya tidak seperti
apa yang kadang-kadang disuarakan di Jakarta. Pasalnya masyarakat kita
tidak ada kok yang menyatakan diri mau merdeka dan sebagainya. Inikan
hanya elit-elit tertentu saja. Masyarakat kita pada dasarnya senang kok
dengan kesejahteraanya meningkat. Jadi mulai tingkat kabupaten/kota
kerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan, sementara TNI menciptakan
kondisi aman,” katanya.
Sekadar untuk diketahui, perayaan 1 Mei atau hari kembalinya Papua ke
pangkuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) rencananya akan
dipusatkan di wilayah Sorong, Papua Barat. Dimana perayaan itu akan
dilakukan oleh Gubernur Papua Barat beserta perangkatnya dibantu oleh
jajaran TNI. (Jubi/Alex)
Sumber : www.tabloidjubi.com
Sumber : www.tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar Anda di Sini !!!